Perdukunan di Indonesia merupakan budaya yang sudah ada dalam
masyarakat hal-hal yang berbau animisme percaya akan hal-hal gaib yang
menyangkut tentang msitis dan ilmi hitam, kalau di tinjau dari segi agama
percaya akan hal gaib itu hukumnya wajib dan dunia gaib itu memang ada. Namun hal
gaib itu cukup di percaya untuk memperkuat iman kita, bukan di jadikan sebagai
tuhan ke 2 atau memuja selain tuhan.
Karakter manusia di negara berkembang kebanyakan menyukai hal-hal
yang berbau instan konsumtif serta mudah dipengaruhi, hal ini lah yang membuat
perdukunan di indonesia berkembang sangat pesat, dalam era globalisasi ini
segala informasi dapat di sebarkan dengan cepat seperti pengertian globalisasi
dunia tanpa batas.
Apabila dikaji dengan logika perdukunan di era globalisasi
merupakan hal yang sudah ketinggalan jaman karena bisa saja ada beberapa oknum
yang mengaku sebagai dukun yang memanfaatkan informasi yang didapat dari dunia
maya untuk mengelabui orang-orang yang suka mencari jalan pintas.
Perdukunan ini sama saja seperti kepercayaan, tidak akan hilang
kepercayaan tersebut dari dalam hatinya karena dia meyakini apa yang dianggap
benar, biasanya orang-orang yang ingin cepat kaya dapat banyak harta melakukan
segala cara untuk mendapatkan segalanya denga singkat tanpa kerja keras.
Kepercayaan tentang perdukunan ini juga di pengaruhi dengan tingkat
pendidikan yang rendah, kekecewaan terhadap penguasa yang tidak bisa membantu
rakyat miskin dalam mendapatkan haknya, serta kemiskinan yang terus meningkat.
Walaupun globalisasi sudah dicanangkan namun apabila kesadaran
masyarakat tentang ilmu pengetahuan masih kurang peraktek perdukunan akan tetap
ada selama masih ada kepercayaan bahwa dukun merupakan sarana meminta.
jadi bijaklah dalam bertindak karena sebenarnya kesuksesan, kekayaan, serta kemasyhuran merupakan hasil kerja keras, doa, dan kehendak tuhan YME. jangan terbiasa dengan mental meminta minta serta mengharap segala sesuatu tanpa usaha dan kerja keras bersyukurlah dengan apa yang kalian miliki hari ini karena sesungguhnya manusia bukanlah mahluk yang selalu berasa puas, dengan bersyukur semoga globalisasi akan memacu kita ke arah yang positif dan siap bersaing dengan kompetitor negara lain
jangan menutup diri dengan lingkungan dan kebenaran . so mau jadi bangsa yang terus berkembang atau mau jadi bangsa yang maju semua keputusan ada di tangan kita para pemuda pemudi penerus bangsa :)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus