Rabu, 23 Oktober 2013

cerpen 1

Pelangi kecilku

Hidup indah ku pikir hanya impian di siang bolong untuk seorang anak tukang cuci yang memiliiki cita-cita tinggi sepertiku, namaku ken aku tinggal di bantaran kali yang kumuh di kota dimana orang mengadu nasib Jakarta, bagaikan lampu bagi ribuan manusia seperti laron berkumpul bersaing untuk mengadu nasib.

Aku bersekolah di sd negri 20 pagi daerah jakarta,  aku bersekolah disana karena ayah ku tukang kebun di sd 20, aku tak tau apakah aku bisa meneruskan sekolah ku hingga aku sarjana nanti, namun di dalam lubuk hati ku aku memiliki tekad untuk terus bersekolah, aku ingin memperbaiki dejajat hidup bagi ayah ibu dan ke 2 adiku.

Seusai sekolah aku langsung pulang menemui ibu yag hanya buruh cuci aku membantunya mencuci pakaian dan begitulah seterusnya, hari-hari di sekolah aku hanya menjadi ejekan teman teman seusiaku solah olah aku ini tidak pantas berteman dengan mereka bahkan guruku sendiri merasa aku tidak layak bersekolah karena tidak pernah membeli buku cetak.

Ketika mereka bertanya apa cita-citaku kelak, aku akan menjawab dengan yakin bahwa aku akan menjadi seorang sarjana dan membawa ke 2 orang tua ku saat aku menyadang gelar sarjana nanti, mereka tertawa mengejek dan mengucilkan ku mereka menganggap aku ini gila” lulus sd pun seharusnya sudah bersyukur berkacalah” itulah kata kata yang sering aku dengar.
Dengan yakin aku berkata dalam hati kuatkan hatimu, buat mereka yang menertawakanmu bangga pernah menertawakanmu dahulu, karena merekalah aku berjuang membuktikan bahwa aku bisa.
aku lulus SD dengan nilai terbaik dan aku benar-benar berjuang mendapatkan beasiswa untuk bisa masuk SMP hingga masuk SMA aku terus  berusaha dan mempertahankan keyakinanku bahwa aku bisa membawa mimpiku menjadi nyata.
Hari demi hari berlalu tiba saatnya aku masuk di penghujung tahunku di SMA dengan begitu besar perjuangan, terbesit rasa khawatir akankah aku dapat melanjutkan sekolahku hingga saatnya nanti akan bisa membuat mangga ke 2 orang tuaku.

Aku berutnung memiliki orang tua yang selalu mengerti disaat orang lain mngacuhkanku, selalu menguatkanku di saat orang lan menghinaku mereka adalah kekuatan terbesarku untuk mencapai mimpiku.

Dengan perjuangan yang begitu panjang sampai aku selesai SMA, aku tetap konsisten dengan nilai yang aku miliki beasiswa yang ku terima hingga SMA menjamin jika aku masuk Perguruan Tinggi Negri mereka akan membiayaiku hingga selesai kuliah dan bisa bekerja di perusahaan ternama di Indonesia.

Dengan jaminan tersebut aku menjadi semakin bersemangat impian pertamaku akan segera terwujud, terlihat se titik pelangi di ujung jalan kehidupan yang ku lalui.
Dan akhirnya aku masuk Universitas Indonesia dengan perjuangan keras yang berawal dari sebuah mimpi aku membawa kabar gembira ini kepada ke 2 orang tuaku, dengan berurai air mata keabahagiaan aku memeluk ke duanya dan berbisik “pak bu, ken janji ken akan terus berusaha untuk kalian doakan ken bu, pak” mereka pun terhanyut dalam suasana gembira tersebut.

4 tahun setelah itu aku pun lulus dengan nilai yang memuaskan, seperti janjiku dulu ketika aku SD saat wisuda aku membawa ke 2 orang tuaku mereka begitu terharu saat namaku di panggil dan termasuk kedalam mahasiswa yang berprestasi.


bermimpilah meraih langit karena pelangi kehidupan yang indah akan terlihat disana jika kau mau berusaha dan berjuang dengan keteguhan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar